Semarang | (20/06/2020) Setiap lulusan Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) sebelum mengikuti wisuda wajib mengikuti Baitul Arqom Purna Studi (BAPS). Masa padami ini Unimus pertama kalinya gelar BAPS secara daring (dalam jaringan) atau online yang dikoordinatori oleh Lembaga Studi Al Islam dan Kemuhammadiyahan. BAPS dihadiri oleh Rektor (Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd), Wakil Rektor III (Dr. Samsudi Rahardjo, MM.,MT.), Kepala LSIK dan Mata Kuliah Umum (Dr. Rochdi Wasono, M.Si), dosen pengampu mata kuliah AIK, dan diikuti oleh 418 peserta calon wisudawan Unimus ke 32. Kegiatan BAPS dilaksanakan dalam satu hari pada Sabtu (20/6/2020) dan terbagi menjadi dua sesi diantaranya sesi pertama yaitu pemaparan materi oleh narasumber dan sesi kedua penyampaian hasil survey terkait kegiatan ibadah dan kemuhammadiyahan terhadap mahasiswa dan dilanjutkan penguatan keagamaan dan kemuhammadiyahan sehingga bisa menjadi bekal untuk mahasiswa nanti setelahl lulus dari Unimus.
Diterangkan oleh Rektor Unimus, BPAS merupakan salah satu kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh Unimus menjelang wisuda untuk memantabkan keberagamaan keislaman sebagai bekal nanti ketika mahasiswa terjun dalam kehidupan bermasyarakat dan bekerja. “Harapan diadakannya kegiatan BAPS bagi wisudawan setelah menjadi tenaga yang profesional sesuai dengan bidang yang di ambil akan tetap mengedepankan diri pada nilai keIslaman dan dijadikan sebagai landasan dalam menjalankan pekerjaan dan kesibukan sehari – hari” terang Prof. Dr. Masrukhi dalam wawancara. Rektor juga menambahkan ilmu atau keilmuan yang selama ini ditekuni oleh setiap manusia merupakan penjelasan yang sudah terkandung dalam kitab suci Al-Qu’an. “Ilmu terbagi menjadi dua macam yaitu ilmu umum dan ilmu agama, dimana maksud dari ilmu agama adalah ilmu yang berasal dari ayat – ayat Allah berupa ayat Quraniyah, dan Ilmu umum merupakan ayat Allah yang bersumber dari ayat Qauniyah atau alam semesta. Dari dua hal tersebut diharapkan mahasiswa dapat memahani dan bisa menggali lebih dalam lagi ilmu melalui pengembangan ilmu baik dalam bidang bahasa, kesehatan, maupun teknik ” sambung prof. Masrukhi.
Sementara itu diterangkan oleh KaLSIK bahwa BAPS merupakan kegiatan yang ditujukan untuk pengkadertan formal yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan Studinya di Universitas Muhammadiyah Semarang, dengan tujuan sebagai upaya mempersiapkan generasi masa depan yang memiliki integritas Islami yang kuat dan tangguh dalam menghadapi berbagai situasi dan ujian. Melalui BAPS harapannya bisa membekali mahasiswa atau alumni untuk terjun ke masyarakat dan mengimplementasikan ilmu yang diperoleh disamping ilmu kompetensi tetapi juga pada bidang keagamaan.
Reportase UPT Kehumasan