Semarang │(27/08/2017) Lembaga Studi Islam (LSIK) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menyelenggarakan Workhsop manajemen mutu mentor / asisten program mentoring tahun 2017 di kampus Kedungmundu. Workshop di tujukan bagi mentor program mentoring Al Islam dan Kemuhammadiyahan, dihadiri 58 mahasiswa yang telah ditunjuk sebagai mentor untuk mendampingi mahasiswa baru tahun ajar 2017/2018. Hadir sebagai pembicara Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unimus Edy Soesanto, SKp, M.Kes yang menyampaikan materi tentang mutu akdemik, Ketua LSIK (Rohmat Suprapto, S.Ag, M.Si) serta tim pengajar AIK dan Kemuhamadiyaan Unimus antara lain Mufnaety, M.Ag dan Mamduh Budiman, SS, M.Si.

Workshop mentoring dibuka oleh Rektor yang diwakili oleh Wakil Rektor III (Drs. Samsudi Raharjo, MM, MT). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud komitmen Unimus untuk meningkatkan mutu lulusan yang kompeten dan kompetitif dalam persaingan global yang dikuatkan dengan dasar Al Islam dan Kemuhammadiyahan. “Kita ingin lulusan kita tidak hanya cerdas secara akademik namun juga dibekali dengan karakter dan nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Hal ini yang menjadi salah satu keunggulan Unimus” papar Wakil Rektor III.

Dikemukakan oleh Ketua LSIK (Rohmat Suprapto, S.Ag, M.Si) bahwa melalui kegiatan workhsop diharapkan dapat memberikan pembekalan kepada calon mentor yang akan mendampingi mahasiswa baru dalam program pembiasaan kehidupan berlandaskan nilai Islami dan Kemuhammadiyahan. “Melalui program mentoring mahasiswa baru akan diajarkan menginternaliasasi nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan dalam kehidupan sehari-hari. Mentor juga akan mendampingi mereka dalam pembelajaran Al Quran dan nilai positif lain” ungkap ketua LSIK. “Pendampingan dan bimbingan mentoring ini penting, terlebih ditengah kondisi bangsa seperti sekarang ini. Kita diharapkan mentoring akan memudahkan kita dalam memberikan pendidikan akhlakul karimah atau akhlak yang terpuji” paparnya. Rohmat Suprapto menambahkan bahwa mentor adalah mahasiswa yang bisa menjadi suri tauladan terdiri dari Musyrifah Pondok Pesantren Putri Sahlan Rosjidi, mahasiswa pengurus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan mahasiswa lain yang telah lolos selaksi sebagai mentor. “Harapannya saat mereka nanti mendampingi mahasiswa baru dalam keagamaan juga memberikan tauladan yang baik. Hasilnya kehidupan dan suasana Al Islam dan Kemuhammadiyahan di kampus semakin terasa” tandas Ketua LSIK