Semarang Ι Lebaran Idul Fitri di Indonesia selalu identik dengan ritual halalbihalal. Namun, ada yang berbeda dengan kegiatan Halalbihalal Universitas Muhammdiyah Semarang (Unimus) pada tahun 1441 Hijriyah ini. Pertama kalinya Unimus mengadakan halalbihalal secara daring. Hal itu dilakukan terkait dengan kebijakan dalam pencegahan penularan Covid-19 sesuai protokol dari pemerintah. Kegiatan halal bihalal online dilaksanakan Senin (01/06/2020) dari pukul 09.00 sampai 11.00.

Rektor Unimus Prof. Dr. Masrukhi membuka acara

Diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Alifia mahasiswa S1 Kedokteran Unimus, kegiatan dibuka oleh Rektor Unimus Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd di aula gedung Fakultas Kedokteran Unimus lantai 7. Acara dilanjutkan kajian hikmah halal bihalal melalui video conference menghadirkan narasumber Hj. Siti Taqiyah dari Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Tengah. Dimoderatori oleh Dekan Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) Unimus Dr. Eny Winaryati, M.Pd, kajian berlangsung selama 1,5 jam.

Dalam tausiyahnya Hj. Siti Taqiyah menyampaikan pesan untuk selalu menjaga silaturahmi dan tak enggan untuk meminta maaf. “Bersilaturahmi dan meminta maaf semestinya tidak hanya dilaksanakan di waktu lebaran, namun mesti menjadi budaya bagi umat Islam” terangnya. Hj. Taqiyah juga menyampaikan hikmah halalbihalal dan falsafah dari tradisi makan ketupat dan makan lontong yang didentikan dengan pengakuan salah, bertindak yang lurus dan tidak malu untuk meminta maaf.

Tausiyah oleh Hj. Siti Taqiyah

Kegiatan ditutup oleh penyampaian ucapan Idul Fitri dan halalbihalal oleh berbagai unsur meliputi pimpinan Unimus, mantan Rektor Unimus Prof. Djamaludin Darwis, perwakilan dosen dan perwakilan tenaga kependidikan. Halalbihalal diikuti oleh pimpinan dan seluruh sivitas akademika Unimus juga pengurus BPH Unimus.

 

Reportase UPT Kehumasan

Loading

Leave a Reply