Semarang, 23 Juni 2025 — Dalam rangka memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan dunia industri, Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) hadir dalam acara Corporate University Relationship and Visionary Engagement (CURVE) 2025 pada Senin (23/6), bertempat di Shamrock Hall, Gedung MG Setos Semarang. Kegiatan ini menghadirkan berbagai tokoh dari sektor pendidikan dan pemerintah, serta perwakilan dunia usaha dan industri. Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Assoc. Prof. Dr. Supriyadi, M.Km. selaku ketua panitia, Kepala Bagian Umum LLDIKTI Wilayah 6 Adhrial Refaddin, S.Ip, M.P.P., Wakil Rektor III UNIMUS Dr. Eny Winaryati, M.Pd., Wakil Rektor IV UNIMUS Muhammad Yusuf, S.STPi, M.Si, Ph.D., serta perwakilan dari Pemerintah Kota Semarang, Dinas Tenaga Kerja, dan beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah di Jawa Tengah. Walikota Semarang, Dr. Agustina Wilujeng Pramestuti, S.S., M.M., turut hadir melalui perwakilan resmi.
Acara dibuka dengan khidmat melalui pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah (Sang Surya). Dalam sambutannya, Ketua Panitia Assoc. Prof. Dr. Supriyadi, M.Km., menyampaikan bahwa CURVE 2025 digelar sebagai jembatan antara dunia industri dan perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah. Tujuan dari CURVE 2025 ini adalah menjembatani antara para pengusaha yang ada di Semarang dengan perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah agar, apabila memungkinkan, dapat terjalin kerja sama yang saling menguntungkan,” tuturnya.
Sementara itu, Adhrial Refaddin, S.Ip, M.P.P., dari LLDIKTI Wilayah 6 menyatakan bahwa sinergi strategis seperti ini dapat menjadi contoh baik bagi kolaborasi lintas sektor lainnya “Apa yang menjadi topik diskusi pada hari ini sangat relevan. Outsourcing atas aliansi strategis yang dibangun perguruan tinggi Muhammadiyah sudah luar biasa dan bisa menjadi role model bagi penyumbang lain atau kerja sama dalam bentuk konsorsium,” ujarnya.
Dari sisi praktisi industri, Irwan Sudaryanto, S.Sos., M.M., selaku Sekretaris Umum PHRD Jateng, menyoroti pentingnya kolaborasi dalam meningkatkan produktivitas dunia usaha. “Kolaborasi saat ini memang sangat penting antara dunia pendidikan dan perusahaan. Apa yang kita tuju adalah produktivitas, khususnya untuk dunia industri. Namun terkadang terdapat masalah yang tidak terpecahkan di industri, sehingga kami perlu melibatkan bapak dan ibu dari dunia pendidikan untuk melaju bersama mencapai tujuan tersebut,” jelasnya.
Puncak acara ditandai dengan sambutan dari Prof. Jamhari Makruf, M.A., Ph.D., dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, yang secara resmi membuka kegiatan ini.
“Semoga usaha untuk mempertemukan perguruan tinggi Muhammadiyah dengan perusahaan atau industri ini bisa bermanfaat untuk kedua belah pihak,” ujarnya.
Melalui CURVE 2025, UNIMUS dan seluruh pemangku kepentingan berharap kolaborasi antara kampus dan industri tidak hanya menjadi wacana, tetapi bergerak menuju aksi nyata dalam peningkatan kualitas lulusan, kesiapan kerja, serta kontribusi konkret terhadap pembangunan ekonomi dan sosial.