Semarang – Meningkatnya tantangan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan tenaga/ahli laboratorium medis, mengharuskan pendidikan melakukan berbagai upaya pembenahan mulai dari kurikulum, sarana prasarana, hingga sumber daya manusia (SDM). Salah satu bagian penting dalam SDM yang dimaksud adalah keberadaan Clinical Instructor (CI). Selain sebagai seseorang yang melaksanakan bimbingan pembelajaran klinik, CI juga memberi pengalaman nyata dan membantu mahasiswa agar mencapai kompetensi sesuai yang ditetapkan. Berangkat dari hal tersebut, program studi D3 dan D4 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (FIKKES) Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) menggelar Workshop Clinical Instructor pada Selasa (21/12/2021) secara daring.

Menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Dr. Budi Santosa, M.Si, Med dengan paparan materi “Kompetensi dan Regulasi ATLM”, dilanjutkan pembicara kedua Tri Nurhidayati, Ns. S.Kep, M.MedEd dengan materi “Cara Pembelajaran Lapangan” dan Margono, S.KM.,M.Kes sebagai pembicara ketiga dengan materi “Teknis Pembelajaran dan Evaluasi PBL”.

Dimoderatori oleh Ragil Saptaningtyas, M.Biomed, acara dibuka oleh Dekan FIKKES UNIMUS Dr. Ali Rosidi, SKM, M.Si. Pihaknya menyatakan bahwa agenda Clinical Instructor tersebut memiliki peran penting antara lain sebagai motivator, fasilitator, role model ataupun evaluator. “CI sangat penting karena selain memenuhi kualifikasi pendidikan, ilmu dan keterampilan yang telah diajarkan dalam pelatihan dapat dilaksanakan saat bimbingan klinik kepada mahasiswa,” ungkapnya.

Loading

Leave a Reply