Semarang – (24/02/2021) Pelayanan gizi merupakan salah satu jenis pelayanan di Rumah Sakit maupun Puskesmas yang harus memiliki pelayanan gizi rawat inap dengan Nutritional Care Proses (NCP) yang tepat. Pelayanan pasien dengan NCP sebagai salah satu upaya untuk memenuhi pelayanan yang berfokus pada pasien serta keselamatan pasien yang harus diterapkan dalam pelayanan gizi sehingga terbentuk pelayanan gizi yang bermutu. Penerapan NCP yang tepat  dibutuhkan suatu  keahlian dan ketrampilan dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pelaksana dalam penyelenggaraan makanan. Berangkat dari latar belakang tersebut Program Studi Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menggelar webinar untuk menyamakan persepsi diantara tenaga gizi yang ada dilapangan maupun akademisi dalam menentukan diagnosa gizi maupun dalam hal penamaan jenis diet bagi pasien.

Mengusung tema “Pelayanan Gizi Rumah Sakit”, acara menghadirkan empat narasumber diantaranya Dr. Entos, DCN, S.P., MPMH (Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Kesehatan dan Pendidikan, Kementerian PPPA; PERSAGI) yang memaparkan topik “Kebijakan Tenaga Gizi di Indonesia”, Dr. Susetyowati, DCN, M.Kes (Departemen Gizi Kesehatan, FKKMK UGM ; AIPGI) dengan topik “Kegiatan Praktik Lapangan Mahasiswa di Masa Pandemi Covid-19”, Yufrida Leni Fayakun, DMN, MPH, RD (RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung ; DPP AsDI ; PERSAGI) dengan topik “Penyamaan Persepsi dalam Asuhan Gizi di RS Masa Pandemi”, serta Asep Ahmad Munawar, SKM., MKM, RD (RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung ; DPP AsDI) dengan topik “Manajemen Penyelenggaraan Makanan di RS pada masa Pandemi Covid-19”. Acara diikuti oleh ratusan partisipan dan dimoderatori oleh Ir. Agus Sartono, M.Kes.

Hadir untuk memberikan sambutan secara virtual Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (Fikkes) Unimus, Dr. Ali Rosidi, SKM, M.Si. Pihaknya menyampaikan bahwa saat ini masih ditemukan persepsi yang berbeda antara Dietisien dalam hal pelayanan gizi di rumah sakit dengan pihak perguruan tinggi/akademisi. “Oleh karenanya perlu menyamakan persepsi sehingga terjalin keselarasan dalam transformasi ilmu terutama NCP pada mahasiswa dan ketrampilan para ahli gizi dalam penerapan NCP. Selain itu saya harap kegiatan ini juga menambah bekal SDM ahli gizi untuk menyongsong era 4.0 dimana kecanggihan teknologi saat ini mulai menggantikan beberapa jenis profesi,“ ungkapnya.

Loading

Leave a Reply