Semarang | Sabtu (17/10/2020) lebih dari seribu mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) mengikuti kegiatan Kuliah Umum Pembukaan Program Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Dengan tema “Internalisasi Nilai Islam Berkemajuan, Menumbuhkan Pribadi Muslim yang Unggul”, acara yang diselenggarakan secara daring tersebut dihadiri oleh Rektor Unimus Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd, Kepala Lembaga Islam Kemuhammadiyahan (LSIK) dan Mata Kuliah Umum (MKU) Dr. Rochdi Wasono, M.Si, dimoderatori Dwi Agus Wahyu Riyadi dan menghadirkan Ustadz Wijayanto selaku narasumber secara virtual.
Dalam laporannya, kepala LSIK menjelaskan bahwa mentoring Al-Islam merupakan salah satu strategi pembinaan keislaman bagi mahasiswa baru yang dilakukan halaqah-halaqah secara terencana dan terarah serta bertanggung jawab untuk mengembangkan potensi dan fitrah keagamaan mahasiswa Unimus semester satu sebagai tanggung jawab moral dan komitmen untuk mewujudkan kampus unggul yang islami.
Dibuka oleh Rektor Unimus Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan mentoring merupakan kegiatan bimbingan agama Islam yang wajib diberikan kepada mahasiswa baru agar dapat mengamalkan serta menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. “Sebelum pelaksanaan program mentoring, semua mahasiswa baru dilakukan placement test untuk menentukan kemampuan 7 kompetensi utamanya BTQ (Bimbingan Tahfidz Quran). Dengan materi “Mengenal Muhammadiyah sebagai Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar”, diharapkan mahasiswa bisa mengetahui organisasi Muhammadiyah secara detail diantaranya mengetahui 3 pilar utama yakni Pendidikan, Kesehatan dan Sosial Ekonomi (pelayanan umat), “ ungkapnya.
Acara dilanjutkan oleh Ustadz Wijayanto dengan paparannya mengenai ajakan kebaikan bagi umat islam. “Umat islam tidak cukup hanya berbuat baik akan tetapi juga harus mengajak kepada kebaikan. Kebiasaan adek-adek di Unimus baik di rumah maupun di luar harus menjadi good habits karena memiliki good habits akan menjadikan kita sebagai manusia yang produktif, “ paparnya.
