WR III Unimus Drs Samsudi Rahardjo, MM, MT membuka acara kuliah umum AIK

Semarang │UNIMUS (21/09/2017) Sebanyak 1.540 mahasiswa baru dari 22 program studi di Universitas Muhamadiyah Semarang (Unimus) mengikuti kuliah umum tentang Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) yang disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Propinsi Jateng Drs. H.M. Tafsir., M.Ag. Selain ketua PWM Jawa Tengah Ketua Lembaga Studi Islam dan Kemuhammadiyahan (LSIK) Unimus Rokhmat Suprapto, SAg, MSi ikut pula mengisi acara kuliah umum. Kuliah umum AIK dibuka oleh WR III Unimus Drs Samsudi Rahardjo, MM, MT. Diungkapkan oleh ketua Lembaga Islam dan Kemuhammadiyahan (LSIK) Unimus bahwa kuliah umum merupakan pembukaan program mentoring yang akan di selenggarakan bagi mahasiswa baru proram reguler pada semester 1. “Kegiatan mentoring AIK tahun 2017 akan dilaksanakan di hari Sabtu pagi selama 14 kali pertemuan dengan melibatan 85 mentor yang sudah dilatih. Mahasiswa baru akan berkelompok 15-20 orang untuk berdiskusi tentang Al Islam dan Kemuhammadiyahan, belajar baca tulis Al Quran dengan didampingi mentor yang sudah dilatih” papar ketua LSIK Unimus.

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Propinsi Jateng Drs. H.M. Tafsir., M.Ag menyampaikan kuliah umum.

Saat memberi Kuliah Umum AIK di masjid Attaqwa kampus Unimus, Rabu (20/09/2017) ketua PWM Jawa Tengah menyatakan mahasiswa harus bisa memenangi persaingan yang ada. Tafsir, M.Ag mengungkapkan bahwa dengan belajar di tempat yang tepat yang mengedepankan keutamaan akhlak maka akan mendukung agar generasi muda jelas masa depannya, menjadi manusia yang unggul dan menjadi manusia yang mulia. “Sangat sedikit anak muda yang punya kepastian masa depan, mereka tidak atau belum bisa tahu seperti apa masa depan mereka nantinya. Generasi muda sekarang menjalani persaingan hidup ketat di antaranya mereka harus berebut pekerjaan dimana ribuan orang mendaftar sedang yang diterima hanya beberapa orang saja. Untuk itu anak muda wajib menjadi generasi yang unggul untuk bisa memenangkan persaingan dan mendapat kepastian masa depan mereka” ujar Tafsir.

Lebih lanjut Ketua PWM Jateng ini menyatakan kemerosotan moral belakangan ini semakin banyak terjadi. Semuanya bisa diatasi hanya dengan pengamalan agama, pendidikan karakter dan moral harus dijalani anak-anak muda. “Organisasi Muhammadiyah didirikan atas sejumlah dasar filosofis di antaranya hidup harus bertauhid, manusia harus hidup bermasyarakat dan berjuang adalah kewajiba muslim. Anak muda juga harus menjalankan kehidupan keagamaannya sekaligus kehidupan bermasyarakat secara bersama sama secara baik. Generasi muda dituntut untuk selalu belajar dengan benar karena belajar adalah bagian dari berjihad / berjuang sebagai khalifatullah” ujar Tafsir. Mengikuti kegiatan kuliah umum ini diharapkan menjadi dasar pemahaman awal tentang AIK sebagai pijakan awal untuk menjalani program mentoring. Program mentoring AIK sudah dilaksanakan yang sejak tahun 2012 diharapkan dapat mendukung visi Unimus dalam menghasilkan lulusan yang unggul beriman dan bertaqwa.

Reportase UPT Humas & Protokoler

Loading