Narasumber “Alumni Mengajar” berbagi informasi dan pengalaman pada mahasiswa

Semarang | (18/01/2019) Hadapi tantangan dunia kerja yang semakin berat, mahasiswa dituntut selain miliki kemampuan dalam akademik dan sertifikasi kompetensi guna untuk menghadapi persaingan yang ada. Untuk memiliki hal tersebut perlu harus belajar dari ahli yang berkompeten dalam bidang yang digelutinya. Berpijak dari hal tersebut pada Jum’at (18/01) Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) gelar kegiatan “Alumni Mengajar’. Dihelat di aula gedung FT Unimus, kegiatan “Alumni Mengajar” hadirkan narasumber Muhammad Ali, S.T, alumni S1 Teknik Elektro yang bekerja di PT. Papros Tbk. Kegiatan dihadiri Dekan FT Unimus Dr. RM. Bagus Irawan, S.T., M.Si., IPP serta sivitas dan mahasiswa  Prodi Teknik Elektro Unimus

Kegiatan alumni mengajar merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan Fakultas Teknik, khususnya Prodi Elektro bertujuan untuk memberikan motivasi dan edukasi kepada mahasiswa untuk meningkatkan semangat belajar agar kedepan dapat memiliki pengetahuan dan kemampuan yang dapat memberikan kepercayaan diri, dan memberikan sesuatu yang dapat dijual. Tentunya dalam bidang electro and enginer persaingan yang akan di hadapi di dunia kerja semakin ketat. “Pemberlakuan MEA memuat banyak sekali tenaga kerja asing yang dapat masuk ke dalam Indonesia, mengakibatkan semakin sedikit lapangan kerja yang dapat digeluti oleh tenaga kerja dalam negeri apabila tidak memiliki kemampuan keahlian yang tersertifikasi kompetensi” papar Dekan FT Unimus.

Dekan FT menambahkan bahwa persaingan yang semakin ketat didunia pekerjaan mendapatkan beberapa ancaman yang datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.  Kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) memberikan tantangan bagi pekerja dalam negeri untuk memiliki standar kompetensi untuk meningkatkan daya saing. Mengambil topik “Standar Kompetensi Industri Antara Peluang dan Ancaman”, mahasiswa dituntut dapat menyesuaikan dengan tingginya persaingan di dunia kerja. “Mahasiswa atau lulusan harus memiliki standar kompetensi yang tersertifikasi sebagai pendamping Ijasah untuk mencari dan bersaing di dunia kerja sesuai dengan bidang yang dipleajari” tambah Dr. Bagus.  Mahasiswa juga harus mampu mengikuti perkembangan teknologi demi untuk menunjang pengetahuan. “Sekarang ini pengetahuan teknologi sudah semakin berkembang dan bahkan hampir delapan jam sekali muncul dan dapat ditemui fenomena dan informasi baru yang dapat dipelajari melalui media website. Semakin sering mahasiswa membuka website yang bermanfaat maka akan semakin menambah wawasan bagi mahasiswa. Dengan memiliki standar kompetensi yang berkualitas dan wawasan yang luas maka mahasiswa bisa Go Public bahkan bisa Go Internasioanal”  Imbuh Dekan FT.

Narasumber memaparkan bahwa dengan tidak memiliki standar kompetensi tertentu mahasiswa dan lulusan akan sangat sulit untuk bisa mengikuti atau menyesuaikan dan bersaing dalam dunia kerja yang semakin hari semakin ketat persaingannya. “Selain harus memiliki standar kompetensi tertentu mahasiswa harus bisa mengupgrade informasi dan wawasan yaitu dengan cara memanfaatkan media, baik itu media cetak maupun media online melalui internet” tambah  Muhammad Ali.

 

Reportase UPT Kehumasan & Protokoler

Loading

Leave a Reply