Semarang | Dunia usaha dan industri masa depan akan sangat mengandalkan kecanggihan teknologi, analisa data besar dan inovasi. Oleh karenanya, kurikulum pendidikan tinggi harus mulai mendorong mahasiswa untuk mempelajari “big data analytics”. Pasalnya, di tengah pesatnya kemajuan teknologi, mahasiswa dituntut memiliki kreativitas (soft skill) dan akrab dengan perangkat digital. Bertolak dari latar belakang tersebut, Program Studi S1 Statistika Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menggelar Kuliah Pakar yang bertemakan “Literasi Big Data Pada Era Digital dan Revolusi Industri 4.0”. Bertempat di Gedung Aula RSGM Unimus, acara dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari prodi Statistika Unimus.
Hadir sebagai pembicara pertama, Ahmad Ilham, M.Kom (Ketua Data Science Data Regional Jawa Tengah). Pihaknya menjelaskan mengenai Metode Data Mining. Menurutnya, data mining yang merupakan suatu proses penambangan data dalam jumlah data yang sangat besar dengan menggunakan metode statistika, matematika, hingga memanfaatkan teknologi artificial intelligence terkini membuat analisa suatu data besar menjadi semakin mudah. “Pencarian pola baru atau trend baru bisa dilakukan dengan mudah sehingga bisa membantu mengambil keputusan di masa yang akan datang atau bisa memprediksi data tertentu sehingga bisa menganalisis apa yang harus dilakukan, “ ujarnya.
Acara dilanjutkan oleh paparan materi dari pembicara kedua, Nur Khotimah. Mahasiswa tingkat akhir Statistika Unimus tersebut memaparkan materi Teknik Scraping Data. “Teknik scraping biasanya digunakan oleh para penjual pasar online untuk mengambil data-data pelanggan di lapaknya maupun dari lapak lainnya. Project akhir saya sendiri mengambil data dari penjual pasar online Shopee dan Bukalapak, “ tuturnya. Lebih lanjut, pihaknya menambahkan bahwa Teknik Scraping menjadi alat yang secara khusus dikembangkan untuk mengekstraksi informasi dari berbagai situs, yang dikenal pula sebagai alat web panen atau alat web ekstraksi data. “Misalnya, mengumpulkan info tentang produk dan harga dari Amazon,” tambahnya.