Universitas Muhammadiyah semarang (Unimus) ikuti workshop pengembangan humas perguruan tinggi Muhammadiyah /Aisyiyah batch 2 bersama APIK PTMA (Asosiasi pedidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammdiyah Aisyiyah) workshop Pengembangan Humas Batch II Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA). Dengan tema “ Pengembangan Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘ Aisyiyah”. Workshop digelar di Grand Rohan Yogyakarta pada Kamis – Sabtu (4 – 6 /8/22).


Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) terbaik di Indonesia, Unimus selalu meningkatkan Pengembangan SDM-nya, terutama di bidang Kehumasan, karena Humas harus paham bahwa membangun reputasi adalah aset Utama. Untuk itu humas harus bisa fokus dan menjadi manager komunikasibaik pada media konvensional maupun sosial media yang saat ini menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan dan merupakan  jembatan untuk memberikan informasi sehingga menumbuhkan motivasi dan menciptakan partisipasi publik.

“Humas perguruan tinggi saat berinteraksi dengan media massa, seharusnya jangan berdiri di atas sepatu sendiri, melainkan  harus berdiri dari perspektif orang lain. Ini memunculkan tiga pertanyaan penting bagi humas, yaitu layakkah peristiwa di kampus diliput media, sebesar apa cakupannya, dan platform media yang sesuai”, disampaikan oleh Hendrawan Setiawan, reporter CNN Indonesia.


selain itu “Humas perlu diisi dengan orang yang berkapasitas, paham etika organisasi, orang komunikasi yang communicative, basisnya ilmu secara eksternal dan internal. Right man on the right place,” ucap Arif salah satu narasumber. “Otentik menunjukan media sosial akan diingat oleh audiens. Untuk mencapai otentik, humas harus melakukan riset sehingga didapatkan konsep yang kuat sebelum melakukan unggahan konten,” tambahnya.

Sementara itu Seno menjelaskan bahwa ketika sesuatu menjadi viral, terjadi cross platform dengan terunggah di berbagai platform, Mitigasi menjadi penting dalam mengelola isu yang terjadi di media sosial.

“Warganet media sosial inginnya hemat waktu dimana konten isinya komplet, informatif dan solutif. Lalu fokus pada solusi dan berusaha proaktif, bukan reaktif di beberapa isu,” jelas Seno tentang karakter warganet.

Kegiatan ini diwakili oleh Novita Nining Anggraini selaku kepala Humas Unimus untuk mengikuti workshop tersebut. Diharapkan setelah mengikuti workshop, pemberitaan media Universitas Muhammadiyah Semarang semakin meningkat dengan pesat.

Loading

Leave a Reply