Semarang │(23/10/2017) Wakil ketua DPR RI bidang Korekku (Dr. Ir. H. Taufik Kurniawan., MM) hadir di Universitas Muhamadiyah Semarang untuk mengisi Kuliah Umum dengan tajuk “Peran Pemuda dalam Pembangunan Indonesia”. Kuliah umum yang berlangsung di Aula Gedung NRC Unimus tersebut diikuti oleh 150 mahasiswa dan dibuka oleh Rektor Unimus Prof. Dr. Masrukhi., M.Pd. Rektor mengungkapkan bahwa kuliah umum diberikan sebagai salah satu muatan dalam mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan.
Taufik menekankan bahwa pemuda perlu memahami sejarah pergerakan bangsa karena pergerakan kebangsaan di Indonseia tidak lepas dari peran pemuda. “Pemuda adalah tulang punggung bangsa dan penentu masa depan bangsa. Pemuda harus mampu memanfaatkan peluang-peluang dengan hal yang positif. Daya kritis pemuda jangan sampai hilang dan daya kritisnya harus “sesuai” pada tempatnya” tandasnya. Wakil ketua DPR RI Bidang Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan (Korekku) yang merupakan salah satu anggota Badan Pembina Harian (BPH) Unimus juga menyampaikan bahwa pemuda bisa menjadi penentu baik tidaknya politik dengan menjadi pemilih yang benar. “Pemuda Muhammadiyah harus hati-hati menggunakan hak pilihnya dengan memilih pemimpin yang memenuhi syarat Sidiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah sesuai tuntunan Islam. Sebelum memilih pemimpin generasi muda perlu bijak melihat dengan benar latar belakang pemimpin yang dipilih” papar Taufik.
Dihadapan mahasiswa Taufik Kurniawan menyampaikan agar generasi muda harus berperan aktif dalam pembangunan, selalu melihat sekeliling dan tanggap terhadap globalisasi. “Pemuda dapat menjalankan perannya dengan baik bagi pembangunan bangsa dengan tidak hanya terjebak dalam rutinitas, perlu melihat sekelilingnya, peduli dan memahami kondisi sekelilingnya” papar Taufik. Taufik juga mengungkapkan pentingnya kedekatan generasi muda dengan keluarga dan orang tua karena keluarga dapat memberikan pengawasan menyeluruh terhadap bahaya lingkungan sekitar. “Keluarga juga memberikan contoh tauladan tentang rasa peduli, rasa kecintaan dan penghormatan pada bangsa” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut Taufik memaparkan bahwa generasi muda harus punya pegangan ilmu yang kuat, kemajuan teknologi dengan berbagai dampak negatif harus disikapi dengan baik. “Pemuda harus memiliki benteng moralitas yang kuat dalam menghadapi berbagai ancaman dari kemajuan teknologi informasi. Generasi muda perlu arif dan bijaksana menggunakan teknologi informasi” tandasnya. Diakhir sesi kuliah umum Taufik memesankan pada mahasiswa bahwa generasi muda harus selalu siap menghadapi tantangan globalisasi yang worldless tanpa batas. “Agar bisa menghadapi tantangan globalisasi dengan baik pemuda sebaiknya menguasai minimal satu bahasa asing selain bahasa Indonesia” paparnya menyudahi kuliah umum.
Reportase UPT Kehumasan & Protokoler