Semarang | Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menyambut sebanyak 128 Mahasiswa Inbound Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch II tahun 2022 yang berasal dari 38 Perguruan Tinggi Negri dan Swasta di Indonesia. Kegiatan penyambutan dilaksanakan di Aula Gedung Kuliah Bersama (GKB) II dan dihadiri oleh Rektor (Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd) Wakil Rektor I bidang akademik (Dr. Budi Santosa, M.Si.med), Kepala Lembag, Biro, Dekan dan Kepala Program Studi di lingkungan Unimus.
Dilaporkan dalam kegiatan penyambutan bahwa Unimus menjadi salah satu Host dari 481 Perguruan Tinggi di Indonesia yang bisa melaksanakan Program Modul Nusantara yang disetujui oleh Negara. Kegiatan PMM tahun 2022 ini diikuti oleh 35107 Mahasiswa calon peserta yang kemudian diseleksi dan di loloskan oleh Negara sebanyak 12722 Peserta dan hadir di Unimus sebanyak 128 peserta.
Unimus merupakan tiga (3) tertinggi peminat dari Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Tengah dengan jumlah peminat 231 Peserta namun yang berhasil lolos sebanyak 128 Peserta, dan tersebar di beberapa Program Studi di Unimus. Dalam kegiatan PMM tahun ini peserta akan mengikuti sebanyak 25 kegiatan yang telah ditetapkan sejak keberangkatan sampai pemulangan nanti,
“Kita semua paham betul bahwa Indonesia merupakan negara dengan Masyarakat memiliki tingkat Pluraritas tertinggi di dunia dengan berbagai perbedaan yang ada, mulai dari Suku, Budaya, Agama, Ras dan kebiasaan. Maka sesuai dengan maksud Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Indonesia dan melalui kegiatan Modul Nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang merupakan salah satu dari Program Merdeka belajar kampus Merdeka memiliki maksud agar Mahasiswa Peserta memiliki jiwa kebhinekaikaan yang dimana memiliki arti beraneka ragam dalam persatuan, kata Prof. Masrukhi disaat memberikan smabutannya.
“Maka melalui kegiatan ini saya berharap Peserta PMM tahun 2022 ini bisa mendapatkan pengalaman dan juga ilmu yang berharga dari Unimus untuk nantinya diterapkan Ketika sudah pulang dan Kembali ke asal Universitas masing – masing, selain itu melalui kegiatan ini pula diharaokan para mahasiswa bisa untuk saling menghargai dan menghormati antar sesama, dan perbedaan yang ada ini merupaka kondisi yang sebenarnya dari negara Indonesia yang merupakan anugrah indah dari Tuhan, lanjut Prof. Masrukhi sebelum menutup sambutannya dan sekaligus membuka acara.