
Semarang │UNIMUS (28/12/2018) Dosen Progam Studi S1 Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) Endang Tri Wahyuni Maharani berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Pendidikan Studi Manajemen Kependidikan Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. Dipromotori oleh Prof. Dr. Rasdi Ekosiswoyo, M.Sc dengan Co Promotor Prof. Dr. Tri Joko Raharjo, M.Pd dan anggota promotor Dr. Kardoyo, M.Pd melalui penelitian disertasi dengan judul “Pengembangan Model Manajemen Pelatihan Instrumentasi Kimia Berbasis Kompetensi Bagi Dosen Kimia Analis Kesehatan”, Endang mempertahankan disertasinya pada Jumat, 28 Desember 2018 dengan predikat sangat memuaskan. Dikemukakan oleh sekretaris sidang yang juga Direktur Program Pasca Sarjana Unnes Prof. Dr. H. Achmad Slamet, M.Si bahwa Dr. Dra. Endang Tri Wahyuni Maharani, M.Pd menjadi doktor yang ke-219 di Program Studi Manajemen Kependidikan Unnes.
Dosen yang menjadi ibu dari 2 putra dan 1 putri tersebut mengungkapkan bahwa tenaga pendidikan (dosen) yang memiliki kompetensi dan kapabilitas yang tinggi memiliki peran penting dalam pengembangan potensi peserta didik. Kemampuan dosen menjadi bekal yang baik dalam pembelajaran dan dapat ditingkatkan melalui pelatihan. Pelatihan yang sistematik dan dikelola dengan baik akan melahirkan tenaga pendidik yang bermutu. “Pelatihan dosen kimia pada program studi analis kesehatan dapat menjadi solusi untuk mengoptimalkan kemampuan dosen kimia” ungkap Endang.

Menggunakan metode Research and Development Endang lakukan penelitian pada dosen empat program studi analis kesehatan negeri dan swasta di Kota Semarang. “Model manajemen pelatihan IKBK bagi dosen kimia analis kesehatan hasil pengembangan ini didasarkan pada analisis kebutuhan peserta pelatihan dengan menerapkan fungsi manajemen, meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, monitoring serta dilakukan tindak lanjut pasca pelatihan untuk mengetahui kemampuan profesional pembelajaran instrumentasi kimia” tegas Endang. “Model manajemen pelatihan instrumentasi kimia berbasis kompetensi bagi dosen kimia analis kesehatan mampu meningkatkan profesionalitas dosen dalam menggunakan instrumentasi kimia. Tentunya model ini diterapkan dengan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan seperti kurikulum, bahan ajar (hand out) dan instruktur yang tepat” tegasnya. “Model final manajemen pelatihan instrumentasi kimia berbasis kompetensi bagi dosen kimia analis kesehatan layak untuk diterapkan pada pelatihan dosen analis kesehatan” tandasnya. Melalui temuannya Endang berharap tidak hanya memberikan konstribusi secara teoritis tetapi juga berkonstribusi secara praktis pada peningkatan kualitas lembaga pelatihan dan dosen analis kesehatan.

Dr. Endang Tri Wahyuni Maharani, M.Pd memberikan kado indah akhir tahun 2018 bagi Unimus dengan menjadi doktor ke-2 di program studi pendidikan kimia Unimus dan menjadi doktor ke-34 di Unimus. Rektor Unimus Prof. Dr. Masrukhi yang hadir dalam sidang terbuka promosi doktor tersebut mengungkapkan bahwa dengan bertambahnya Doktor baru, harapannya bisa menambah kekuatan Unimus dari segi SDM dan kualitas dalam hal layanan terhadap mahasiswa. Gelar doktor yang diperoleh diharapkan dapat mengembangkan profesionalisme sebagai dosen. “Model Manajemen Pelatihan Instrumentasi Kimia Berbasis Kompetensi yang dikembangkan oleh Dr. Endang Tri Wahyuni Maharani, M.Pd akan memberikan kontribusi positif pada kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia” papar Prof. Masrukhi.
Reportase UPT Kehumasan & Protokoler