Semarang | 24 Agustus 2025, Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimu) Jalin Kerjasama dengan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga kementrian Pemudan dan Olahraha Republik Indonesia. Penandaangan Nota Kerjasama dilaksanakan oleh Rektor Unimus Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd dengan Kemenpora yang diwakili oleh Asisten Deputi Tenaga Keolahragaan. Rektor Unimus menandatangani Kerjasama ini bersama 4 Perguruan Tinggi lainnya di Jawa Tengah yakni Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), Universitas PGRI Semarang (Upgris), Universitas Ngudi Waluyo (UNW), dan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP).

Acara penandatanganan perjanjian kerja sama ini diselenggarakan di Hotel Grand Candi, Semarang, pada 22–24 Agustus 2024, sekaligus menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi untuk pengembangan sumber daya manusia bidang olahraga. Kerja sama ini difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan olahraga, pengembangan penelitian terapan, hingga perluasan peran kampus dalam pelayanan olahraga kepada masyarakat.

Tanggapi hal tersebut Rektor Unimus Prof. Masrukh menyampaikan kebanggaannya menjadi salah satu Perguruan Tinggi yang bisa mejalin kerjasam adengan Kemenpora RI. “Kerja sama ini menjadi langkah strategis bagi Unimus untuk semakin memperkuat peran perguruan tinggi dalam pengembangan olahraga nasional. Kami tidak hanya berkomitmen mencetak lulusan yang unggul secara akademik, tetapi juga siap berkontribusi melalui penelitian terapan, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan tenaga keolahragaan yang profesional. Harapannya, sinergi antara perguruan tinggi dan Kemenpora dapat melahirkan ekosistem olahraga yang lebih berkualitas, terarah, dan berdaya saing, baik di tingkat Jawa Tengah maupun nasional,” ujar Prof. Masrukhi.

Acara penandatanganan Kerjasama ini sekaligus dalam rangkaian kegiatan Pelantikan Pengurus Persatuan Terapis Olahraga Indonesia (PTOI) Jawa Tengah. Kehadiran PTOI Jateng diharapkan menjadi wadah profesionalisasi dan standardisasi tenaga terapis olahraga, sehingga pelayanan kesehatan olahraga di Jawa Tengah dapat lebih berkualitas, terarah, dan berdaya saing nasional.

Untuk memperkuat kapasitas tenaga keolahragaan, pada kesempatan yang sama juga digelar Pelatihan Terapis Olahraga Nasional Level Beginner. Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini menghadirkan instruktur dan praktisi olahraga nasional, serta diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai daerah. Materi pelatihan mencakup dasar-dasar terapi olahraga, pencegahan cedera, hingga praktik pemulihan fisik atlet, dengan harapan peserta dapat menjadi tenaga terapis olahraga pemula yang kompeten dan siap mengabdi di lapangan.

Asisten Deputi Tenaga Keolahragaan Kemenpora dalam sambutannya menegaskan bahwa kerja sama lintas sektor ini merupakan langkah nyata dalam mendukung ekosistem olahraga nasional. “Perguruan tinggi memiliki peran strategis sebagai pusat lahirnya tenaga keolahragaan yang unggul. Dengan kolaborasi ini, kita tidak hanya membangun SDM olahraga yang kompeten, tetapi juga memperkuat jejaring kelembagaan yang menunjang prestasi olahraga Indonesia,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak awal terbentuknya sinergi berkelanjutan antara Kemenpora, perguruan tinggi, organisasi profesi, dan praktisi olahraga di Jawa Tengah. Sinergi ini tidak hanya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kampus, tetapi juga untuk memperluas kontribusi nyata dalam pelayanan dan prestasi olahraga di tingkat regional maupun nasional.

Loading