Semarang | (17/01/2002) Bertempat di lantai enam gedung kuliah bersama Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), teater S1 Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA) Unimus kembali gelar pentas drama berbahasa Inggris. Dihadiri oleh dekan FBBA Yesika Maya Ocktarani, S.S., M.Hum, Kaprodi S1 Sastra Inggris Heri Dwi Santoso, S.S, M.Hum, Dosen dan disaksikan oleh seluruh mahasiswa FBBS Unimus dan para mahasiswa dari berbagai prodi di Unimus. Seperti pementasan-pementasan sebelumnya, konsep teater ini adalah teater alih wahana yang mengalihwanakan karya sastra genre lain dalam bentuk karya sastra drama. Kali ini, mahasiswa yang dilakonkan oleh mahasiswa S1 Sastra Inggris Unimus mengadaptasi roman legendaris “Sitti Nurbaya” karya Marah Rusli.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan yang termasuk dalam kurikulum pemberlajaran FBBA Unimus, kata Dekan dalam sambutannya. “Pementasan drama merupakan agenda rutin sekaligus tugas akhir mata kuliah Teater. Juga untuk memberikan atsmosfir perkuliahan yang berbeda yang selama ini hanya dilaksanakan di dalam ruang perkuliahan”terang Dekan FBBA. “Drama juga di gelar sebagai bentuk upaya membentuk pribadi mahasiswa agar memuliki soft skill yang berupa kreatifitas, inovasi dan juga sikap percaya diri untuk bisa tampil dimuka umum, sehingga setelah mahasiswa lulus bisa mempunyai kemampuan khusus dalam bersaing di dunia kerja”tambahnya.

Event yang dimulai pukul 19.00 ini dimeriahkan pula oleh beberapa penampilan seni musik dari civitas akademika Sastra Inggris. Sitti Nurbaya dan Datok Maringgih diperankan secara apik oleh Umi Khaerozah dan Zaenal Arifin, sedangkan Samsul Bahri diperankan oleh Cipto Saputro, yang juga merupakan atlet Panjat Tebing Nasional. Sebagai karya alih wahana, storyline mengacu pada cerita yang sudah ada namun dengan beberapa adaptasi baik berupa penambahan, pengurangan, dan pengubahan isi cerita, serta pengalihbahasaan yang menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa.

Heri Dwi Santoso, ketua program studi sastra inggris mengatakan bahwa ke depan, teater sastra inggris Unimus akan selalu menampilkan karya-karya alih wahana yang sudah menjadi ciri khas dari program studi ini. Heri menambahkan bahwa melalui drama bertajuk Siti Nurbaya tersebut bisa memberikan pesan moral yang sangat penting bagi mahasiswa. “Bukan hanya ceritanya saja yang menarik tapi juga maksud dari isi cerita yakni mengajarkan bahwa sebagai sesame manusia yang bermasyarakat harus bisa menghargai satu sama lain, menolong tanpa mengharapkan pamrih atau imbalan, saling menghormati, dan tidak memandang berpedaan dari sudut materi sehingga bisa menciptakan lingkungan hidup yang damai dan tidak menimbulkan pertikaian dan perkelahian yang dapat merugikan semua belah pihak”tegasnya.

Pementasan berlangsung meriah dan ramai pentonton ditandai dengan tepuk tangan meriah riuh memenuhi ruangan. Semua penonton yang hadir menikmati pementasan hari ini. Selain sajian drama, penonton juga dihibur dengan berbagai tampilan seni.

Reportase UPT Kehumasan dan Keprokoleran

Loading

Leave a Reply