Semarang | Menulis merupakan sebuah hal yang menggambarkan kemampuan kompetensi seseorang terhadap kepekaan terhadap  keadaan dan situasi yang terjadi di lingkungan sekitar ke dalam sebuah tulisan sehingga bisa menjadi  nilai tambah seseorang didalam kehidupan sehari – hari dilingkungan baik lingkungan kerja maupun masyarakat. Jika ditanya kenapa harus menulis, apalagi mengingat jaman yang serba maju seperti sekarang ini. Menulis bukan sekedar kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menuangkan apa yang dipikirkan lewat opini saja, akan tetapi sebagai aktualisasi kemampuan diri, pengembangan profesionalisme dalam menuangkan  ide dan gagasan yang ada, sehingga bisa dimengerti oleh orang lain atau pembaca. Ketika seseorang pandai menulis akan menjadi nilai tambah kepiawaian sebagai agent of change khususnya pada kaum muda seperti mahasiswa dalam sebuah universitas baik PTN atau PTS. Dari hal tersebut Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang (FT Unimus) gelar workshop penulisan artikel secara daring (Dalam Jaringan) melalui aplikasi Zoom webinar senagai langkah kepatuhan terhadap aturan pemerintah terhadapt pencegahan penularan covid – 19, yang disiarkan langsung dari lantai 3 gedung Fakultas Teknik Unimus di jalan Kasipah, Semarang pada Selasa (4/08/2020). Dihadiri oleh dekan FT (Dr. R.M Bagus Irawan W, M.Si., IPM.) Kaprodi, Dosen, dan sivitas akademika, serta diikuti oleh ratusan peserta dari penjuru wilayah di Indonesia yang berasal dari kalangan Mahasiswa, Guru, Dosen, Praktisi, kalangan Profesional swasta dan umum. Dengan narasumber H. Arif Riyanto, SH. (Redaksi Koran Jawa Pos Radar Semarang), dengan moderator Moh. Amin, ST., MT. (Dosen Fakultas Teknin Unimus, sekaligus pimpinan redaksi jurnal traksi), bertujuan untuk memberikan semangat peserta khususnya kepada mahasiswa Unimus agar tetap memiliki semangat dan produktif ditengah era pandemic covid – 19 yang saat sekarang ini masih menjangkit, dan sebagai suatu hal yang bisa digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kwalitas diri dengan melahirkan karya ilmiah dalam bentuk tulisan atau artikel ilmiah.

“Menulis di surat kabar siapa takut”,  kegiatan workshop penulisan artikel diselenggarakan sebagai suatu hal berbagi pengalaman kiat dan strategi menulis di surat kabar bagi peserta, kata dekan FT Dr. Bagus Irawan, M.Si., IPM., dalam sambutannya dan sekaligus membuka acara tersebut. Jika dilihat dari kebutuhannya, bukan cuma mahasiswa, guru, dan dosen saja yang harus melakukan menulis di surat kabar dan dari bobot kebutuhan, tapi juga kalangan umum dan swasta. Didalam sebuah artikel penulisan terdapat dua sudut pandang, yang harus diperhatikan, seperti  dari sudut pandang penulis yang berusaha untuk menulis dengan pandangan kondisi di sekitarnya, dan dari sudut pandang redaksi (wartawan). Topik dalam menulis dibagi beberapa segmen penjelasan kenapa orang harus menulis, dan kendala, serta tulisan apa yg bisa ditulis layak dan memenuhi kriteria yang ditentukkan, seperti bagaimana bisa memberi informasi dan gagasan yang baru dan update, serta ada keunikan tersendiri dalam mengambil ide dan gagasan dari situasi, mengangkat isu yang sedang terjadi, serta penting untuk diketahui pembaca. Maka dari itu dengan mendatangkan narasumber yang berpengalaman di bidang redaksional penerbitan artikel di media massa, dan memiliki berbagai informasi, utamanya dalam penulisan bagaimana sebuah artikel, harapannya bisa memberikan kiat dan strategi dalam penulisan sehingga bisa dimuat dalam sebuah surat kabar.

Menulis dapat dilakukan dan berguna bagi  semua kalangan, baik mahasiswa guru maupun kalangan profesional swasta.  Menulis menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri melalui sebuah tulisan dari keadaan yang dialami ataupun yang sedang terjadi di dalam lingkungan bermasyarakat, sehingga bisa diketahui oleh orang lain. Menulis juga bisa dijasikan motivasi bagi professional untuk menbdranding diri. Menulis bisa di lihat dari 2 prespektif yakni dari prespektif opini yang berasal dari pendapat bribadi, dan prespektif berita yang berasal dari keadaan sesuai fakta yang ada. Untuk bisa menjadi seorang penulis dibutuhkan tekad mampu dan juga mau, selain itu menjadi seorang penulis juga harus sering membaca, melihat dan juga mendengar apapun situasi yang ada di lingkungan, yang bisa digunakan sebagai sumber gagasan atau ide – ide dan dituangkan dalm sebuah tulisan.

Reportase Kehumasan Unimus

Loading

Leave a Reply